HADITSKEDUA PULUH TUJUH. Kebaikan dan Dosa. Dari Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah berkata: Rasulullah Shallallรขhu โ€˜Alaihi wa Sallam menasihati kami dengan suatu nasihat yang menjadikan hati bergetar dan mata menangis, lalu kami berkata, โ€œYa Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat.โ€
Apa itu bidโ€™ah? Pengertian Bidโ€™ah Bidโ€™ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. Lihat Al-Muโ€™jam Al-Wasith, 191 Definisi secara bahasa ini dapat dilihat pada perkataan Umar, ุงู„ู’ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ู‡ูŽุฐูู‡ู โ€œSebaik-baik bidโ€™ah adalah ini.โ€ HR. Bukhari, no. 2010 Bidโ€™ah secara istilah syarโ€™i yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al-Imam Asy-Syathibi dalam kitabnya Al-Iโ€™tishom. Beliau mengatakan bahwa bidโ€™ah adalah, ุนูุจูŽุงุฑูŽุฉูŒ ุนูŽู†ู’ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ูŽุฉู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ู…ูุฎู’ุชูŽุฑูŽุนูŽุฉู ุชูุถูŽุงู‡ููŠ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนููŠู‘ูŽุฉูŽ ูŠูู‚ู’ุตูŽุฏู ุจูุงู„ุณู‘ูู„ููˆู’ูƒู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุงู„ู…ูุจูŽุงู„ูŽุบูŽุฉู ูููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุนูŽุจูุฏู ู„ู„ู‡ู ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽู‡ู โ€œSuatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat tanpa ada dalil, pen yang menyerupai syariโ€™at ajaran Islam, yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Taโ€™ala.โ€ Definisi di atas adalah untuk definisi bidโ€™ah yang khusus ibadah dan tidak termasuk di dalamnya adat tradisi. Adapun yang memasukkan adat tradisi dalam makna bidโ€™ah, mereka mendefinisikan bahwa bidโ€™ah adalah, ุทูŽุฑููŠู’ู‚ูŽุฉูŒ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ู…ูุฎู’ุชูŽุฑูŽุนูŽุฉู ุชูุถูŽุงู‡ููŠ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนููŠู‘ูŽุฉูŽ ูŠูู‚ู’ุตูŽุฏู ุจูุงู„ุณู‘ูู„ููˆู’ูƒู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุง ูŠูู‚ู’ุตูŽุฏู ุจูุงู„ุทู‘ูŽุฑููŠู’ู‚ูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนููŠู‘ูŽุฉู โ€œSuatu jalan dalam agama yang dibuat-buat tanpa ada dalil, pen dan menyerupai syariโ€™at ajaran Islam, yang dimaksudkan ketika melakukan adat tersebut adalah sebagaimana niat ketika menjalani syariโ€™at yaitu untuk mendekatkan diri pada Allah.โ€ Lihat Al-Iโ€™tisham, 150-51 Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau rahimahullah mengatakan, ูˆูŽุงู„ู’ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ู…ูŽุง ุฎูŽุงู„ูŽููŽุชู’ ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจูŽ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽูˆู’ ุฅุฌู’ู…ูŽุงุนูŽ ุณูŽู„ูŽูู ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุงู„ูุงุนู’ุชูู‚ูŽุงุฏูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏูŽุงุชู โ€œBidโ€™ah adalah iโ€™tiqod keyakinan dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijmaโ€™ kesepakatan salaf.โ€ Majmuโ€™ah Al-Fatawa, 18 346 Tiga Syarat Disebut Bidโ€™ah Untuk melengkapi definisi bidโ€™ah sebelumnya, kita harus memahami tiga syarat kapankah suatu amalan disebut bidโ€™ah. Tiga syarat ini asalnya disimpulkan dari dalil-dalil berikut ini. Pertama Hadits Al Irbadh bin Sariyah radhiyallahu anhu, dalam hadits tersebut disebutkan sabda Rasul shallallahu alaihi wa sallam, ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ุฃูู…ููˆุฑู ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุฉู ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ โ€œHati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bidโ€™ah dan setiap bidโ€™ah adalah sesat.โ€ HR. Abu Daud, no. 4607 dan Tirmidzi, no. 2676. Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini shahih Kedua Hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu, dalam hadits tersebut Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ู‡ูุฏูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ู ุงู„ุฃูู…ููˆุฑู ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชูู‡ูŽุง ูˆูŽูƒูู„ู‘ู ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ โ€œAmma baโ€™du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan bidโ€™ah dan setiap bidโ€™ah adalah sesat.โ€ HR. Muslim, no. 867 Ketiga Hadits Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ููู‰ ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒ โ€œBarangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.โ€ HR. Bukhari, no. 20 dan Muslim, no. 1718 Keempat Dalam riwayat lain dari Aisyah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ุงู‹ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒ โ€œBarangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.โ€ HR. Muslim, no. 1718 Dari hadits-hadits tersebut dapat disimpulkan apa yang dimaksud bidโ€™ah yang terlarang dalam agama, yaitu Sesuatu yang baru dibuat-buat. Sesuatu yang baru dalam agama. Tidak disandarkan pada dalil syarโ€™i. Tiga syarat di atas telah kita temukan pula dalam perkataan para ulama berikut. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, ููŽูƒูู„ู‘ู ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ุดูŽูŠู’ุฆุงู‹ ุŒ ูˆูŽู†ูŽุณูŽุจูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุตู’ู„ูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูŠูŽุฑู’ุฌูุนู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽู‡ููˆูŽ ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ ุŒ ูˆูŽุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุจูŽุฑููŠุกูŒ ู…ูู†ู’ู‡ู ุŒ ูˆูŽุณูŽูˆูŽุงุกูŒ ูููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ู ุงู„ูุงุนู’ุชูู‚ูŽุงุฏูŽุงุชู ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุŒ ุฃูŽูˆู ุงู„ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽุงู„ู ุงู„ุธู‘ูŽุงู‡ูุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุงุทูู†ูŽุฉู . โ€œSetiap yang dibuat-buat lalu disandarkan pada agama dan tidak memiliki dasar dalam Islam, itu termasuk kesesatan. Islam berlepas diri dari ajaran seperti itu termasuk dalam hal iโ€™tiqod keyakinan, amalan, perkataan yang lahir dan batin.โ€ Jaamiโ€™ Al-Ulum wa Al-Hikam, 2128 Beliau rahimahullah juga berkata, ูˆูŽุงู„ู…ุฑูŽุงุฏู ุจูุงู„ู’ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ู…ูŽุง ุฃูุญู’ุฏูุซูŽ ู…ูู…ู‘ูŽุง ู„ุงูŽ ุฃูŽุตู’ู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ูููŠ ุงู„ุดู‘ูŽุฑููŠู’ุนูŽุฉู ูŠูŽุฏูู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุตู’ู„ูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนู ูŠูŽุฏูู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุจูุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุดูŽุฑู’ุนุงู‹ ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู‹ ู„ูุบูŽุฉู‹ โ€œYang dimaksud dengan bidโ€™ah adalah sesuatu yang baru yang tidak memiliki landasan dalil dalam syariโ€™at sebagai pendukung. Adapun jika didukung oleh dalil syarโ€™i, maka itu bukanlah bidโ€™ah menurut istilah syarโ€™i, namun bidโ€™ah secara bahasa.โ€ Jaamiโ€™ Al-Ulum wa Al-Hikam, 2127 Ibnu Hajar rahimahullah berkata, ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุตู’ู„ ูŠูŽุฏูู„ู‘ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุน ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุจูุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุŒ ููŽุงู„ู’ุจูุฏู’ุนูŽุฉ ูููŠ ุนูุฑู’ู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุน ู…ูŽุฐู’ู…ููˆู…ูŽุฉ ุจูุฎูู„ูŽุงูู ุงู„ู„ู‘ูุบูŽุฉ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ ุดูŽูŠู’ุก ุฃูุญู’ุฏูุซ ุนูŽู„ูŽู‰ ุบูŽูŠู’ุฑ ู…ูุซูŽุงู„ ูŠูุณูŽู…ู‘ูŽู‰ ุจูุฏู’ุนูŽุฉ ุณูŽูˆูŽุงุก ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูŽุญู’ู…ููˆุฏู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ู…ูŽุฐู’ู…ููˆู…ู‹ุง โ€œSesuatu yang memiliki landasan dalil dalam syariโ€™at, maka itu bukanlah bidโ€™ah. Maka bidโ€™ah menurut istilah syariโ€™at adalah tercela berbeda dengan pengertian bahasa karena bidโ€™ah secara bahasa adalah segala sesuatu yang dibuat-buat tanpa ada contoh sebelumnya baik terpuji maupun tercela.โ€ Fath Al-Bari, 13253 Setelah memahami yang dikemukakan di atas, pengertian bidโ€™ah secara ringkas adalah, ู…ูŽุง ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุฏูŽู„ููŠู’ู„ู โ€œSesuatu yang baru dibuat-buat dalam masalah agama tanpa adanya dalil.โ€ Inilah yang dimaksud dengan bidโ€™ah yang tercela dan dicela oleh Islam. Lihat Qowaโ€™id Maโ€™rifah Al-Bidaโ€™, hlm. 22. Pembahasan pada point ini juga diringkas dari Qowaโ€™id Maโ€™rifah Al-Bidaโ€™, hlm. 17-22. Semoga benar-benar dapat memahami bidโ€™ah lebih dekat. Referensi Mengenal Bidโ€™ah Lebih Dekat. Muhammad Abduh Tuasikal. Penerbit Pustaka Muslim Bisa menghubungi WA Toko 085200171222 Disusun Perpus Rumaysho, 10 Maret 2018 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
TentangHadits Al-โ€˜Irbadh bin Sariyah Rodhiallohu โ€˜Anhu (Bagian 3) Hal ini sesuai dengan hadits iftiroqul ummah (perpecahan umat) yang menegaskan bahwa umat beliau berpecah belah menjadi tujuh puluh lebih golongan, semuanya terancam masuk neraka kecuali satu saja, yaitu mereka yang berada di atas jalan Rosululloh shollallohu โ€˜alaihi SahabatAl-โ€™Irbadh bin Sariyah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah ๏ทบ berpesan kepada mereka: Abu Dawud no. 4607; Imam Nawawi menilai hadis ini shahih). Pada umumnya, para ulama mendefinisikan bidah sebagai hal baru dan sesuatu yang dibuat dalam agama setelah sempurnanya agama itu. Sahabat Utsman bin Affan ra. menambahkan azan tambahan
Artinya Dari โ€˜Irbadh bin Sariyah dia berkata: Rasulullah SAW memberi nasehat kepada kami yang membuat air mata berlinang dan hati merasa takut, kemudian kami berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ini adalah nasehatnya orang yang pamitan, maka apa yang engkau perintahkan pada kami? Rasulullah menjawab: Sungguh aku tinggalkan di kalangan
Hadits Firqah; Khutbah โ€˜Ied; Jumโ€™at; Nikah; Tarawih; JADWAL KAJIAN; Jadwal Kajian; 0 [Info Kajian] SAFARI DAKWAH WILAYAH JABODETABEK 9 โ€“ 10 September 2017. oleh Admin ยท Dipublikasikan 08/09/2017 ยท Di update 10/09/2017. INFO KAJIAN Untuk wilayah DEPOK, BOGOR, JAKARTA dan sekitarnya, Haditsdari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Bapaknya ia berkata; Berkata Abu Thalhah; "Pada suatu ketika, kami sedang duduk-duduk dan bercakap-cakap di jalanan. Dari Abu Najih al-'Irbadh bin Sariyah r.a., Dia berkata: "Rasulullah s.a.w. pernah memberikan wejangan kepada kita semua, suatu wejangan sangat mengesankan, hati dibuat DariAbu Najih al-'Irbadh bin Sariyah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah memberikan wejangan kepada kita semua, iaitu suatu wejangan yang mengesankan sekali, hati dapat menjadi takut kerananya, matapun dapat bercucuran. Kita lalu berkata: "Ya Rasulullah, seolah-olah itu adalah wejangan seseorang yang hendak bermohon diri.
Dandalam hadits ini juga terdapat takhsis (pengkhususan) bagi hadits Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam (iaitu hadits riwayat al-'Irbadh bin Sariyah Radhiallahu 'anhu yang berbunyi) : Tiap-tiap perkara yang baru diadakan itu adalah bid'ah, dan tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat.
Kedua hadits dari โ€˜Irbadh bin Sariyah radhiyallahu anhu. Dia berkata, Rasulullah sholat subuh bersama kami, lalu beliau memberi wejangan kepada kami dengan wejangan yang begitu dalam yang mana dengannya air mata bercucuran dan hati pun bergetar.
Dalamhadits Al โ€˜Irbadh bin Sariyah radhiyallahu โ€˜anhu, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu โ€˜anhum, โ€œBerpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafaโ€™ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.โ€ Imam Malik berkata, HaditsKe-28 Dari Abu Najih โ€™Irbadh bin Sariyah rodhiallohu โ€˜anhu dia berkata, โ€œRasulullah sholallahu โ€˜alaihi wa sallam pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, โ€œWahai Rasulullah, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihatโ€.

DariAbi Najih bin Al-Irbadh bin Sariyah, katanya : " Rasulullah SAW telah memberikan suatu nasihat kepada kami yang mengeletarkan hati dan menitiskan air mata. Maka kami berkata kepadanya : ' Wahai Rasulullah, seolah-olah ini suatu nasihat yang terakhir, maka berikanlah kepada kami suatu pesanan. Hadis empat puluh adalah koleksi hadis

NamaAhlus Sunnah adalah nama yang tidak pernah lepas dari perjalanan sejarah umat Islam, sesuai dengan perintah yang tegas dari Rasulullah sallallahu alaihi wassallam agar selalu berpegang teguh kepada Sunnahnya dan agar selalu menjauhi segala kebid'ahan yang datang sesudahnya Sebagaimana dalam hadits "Irbadh bin Sariyah mudah-mudahan Allah meridhoinya: Pertama Hadits Al โ€˜Irbadh bin Sariyah radhiyallahu โ€˜anhu, dalam hadits tersebut disebutkan sabda Rasul shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, ูˆูŽุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ุฃูู…ููˆุฑู ููŽุฅูู†ูŽู‘ ูƒูู„ูŽู‘ ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุฉู ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ูˆูŽูƒูู„ูŽู‘ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ โ€œHati-hatilah Shahih, HR Abu Dawud, At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibnu Majah dan lainnya dari sahabat Al โ€˜Irbadh bin Sariyah. Lihat Irwaโ€™ul Ghalil, hadits no. 2455). (Al Intishaar li Ahlil Hadits, karya Muhammad bin Umar Bazmul hal. 88). 4. Al Imam Qawaamus Sunnah Al Ashbahani berkata: Hadissahih riwayat Muslim. Dari Abi Najih bin Al-Irbadh bin Sariyah, katanya :" Rasulullah s.a.w. telah memberikan suatu nasihat kepada kami. yang mengeletarkan hati dan menitiskan air mata. Maka kami berkata kepadanya : ' Wahai Rasulullah, seolah-olah ini suatu nasihat yang terakhir, maka berikanlah kepada kami suatu pesanan. 80views, 0 likes, 0 loves, 0 comments, 1 shares, Facebook Watch Videos from sahabat_hilal: hadits Al โ€˜Irbadh bin Sariyah radhiyallahu โ€˜anhu seolah-olah DariAbu Najih Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu โ€˜Anhu, dia berkata: โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang karenanya hati kami bergetar dan air mata mengalir, maka kami mengatakan: โ€˜Ya Rasulullah, seolah-olah ini adalah pesan dari orang yang akan berpisah, maka berikanlah kami wasiat Maka dalam banyak hadits, terungkap bagaimana Rasulullah saw. mendorong para sahabatnya untuk berbuat baik kepada pasangannya. Beliau menjajikan pahala dan aneka kebaikan bagi suami yang berusaha membahagiakan istrinya, atau istri yang memuliakan suaminya. Bahkan, dengan sekadar memberikan segelas air minum. Dari Al-Irbadh bin Sariyah ra. RLvY8.